Rabu, 28 Januari 2015

Resume PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar


Ruang Lingkup
PSAK 68 ini memuat: (1) Definisi nilai wajar (2) Kerangka pengukuran nilai wajar (3) Pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. PSAK 68 diterapkan ketika pernyataan lain mensyaratkan atau mengizinkan penggunaan nilai wajar, PSAK 68 ini menjelaskan bagaimana cara mengukur nilai wajar secara detail.
Pengecualian ruang lingkup PSAK 68:
Pengukuran dan pengungkapan
Transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham;
Transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30: Sewa; dan
-   Pengukuran yang memiliki beberapa keserupaan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai -  wajar, seperti nilai realisasi neto (net realizable value) dalam PSAK 14: Persediaan atau nilai pakai    (value in use) dalam PSAK 48: Penurunan Nilai Aset.
Pengungkapan
- Aset proram yang diukur pada nilai wajar sesuai PSAK 24;
- Investasi program manfaat purnakarya yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan PSAK 18;
-  Aset yang jumlahnya terpulihkan adalah nilai wajar setelah dikurangi biaya pelepasan sesuai dengan   PSAK 48.
Definisi Nilai Wajar
PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar (fair value) sebagai “harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran”. Nilai wajar adalah pengukuran berbasis pasar, bukan pengukuran berbasis entitas. Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas tertentu yang berdisi sendiri maupun berkelompok.
Mempertimbangkan hal tersebut, maka ketika pengukuran nilai wajar, entitas mengasumsikan karakteristik aset atau liabilitas (seperti kondisi dan lokasi, dan pembatasan) diperhitungkan jika karakteristik tersebut dipertimbangkan oleh pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi saat ini.
Pelaku Pasar
Dalam mengukur nilai wajar, entitas menggunakan asumsi bahwa pelaku pasar yang menentukan harga aset atau liabilitas berdasarkan kepentingan ekonomi terbaiknya memenuhi karakteristik seperti independent (not related parties), knowledgable, able to enter into transaction, and willing to enter.
Hal yang dipertimbangkan dalam mengidentifikasi pelaku pasar secara umum adalah:
-       Aset atau liabilitas (baik berdiri sendiri ataupun aset/liabilitas kelompok)
-       Pasar (baik pasar utama atapun pasar yang paling menguntungkan ketika pasar utama tidak ada)
-       Pelaku pasar yang melakukan transaksi
Harga
Harga yang ditetapkan sebagai nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur dipasar utama (atau pasar yang paling menguntungkan) pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi pasar saat ini (yaitu exit price) terlepas apakah harga tersebut dapai diobservasi secara langsung atau tidak (diestimasi menggunakan teknik penilaian lain).
Penerapan pada Aset Nonkeuangan
Nilai wajar dihitung berdasarkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dari penjualan aset kepada pelaku pasar yang akan menggunakan aset tersebut dengan penggunaan terbaik dan tertinggi. Hal ini memperhitungkan:
-          penggunaan yang secara fisik dimungkinkan (physically possible);
-          secara hukum diizinkan (legally permissible); dan
-          layak secara keuangan (financially feasible).
Premis Penilaian untuk Aset Nonkeuangan
Penggunaan tertinggi dan terbaik juga menetapkan premis penilaian (valuation premise) yang digunakan untuk mengukur nilai wajar. Penggunaan tertinggi dan terbaik ini didasarkan pada kondisi:
-       penggunaan kombinasi dengan aset atau liabilitas, yaitu ketika aset digunakan bersama dengan aset atau liabilitas lain
-       penggunaan aset secara terpisah
Penerapan pada Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri
Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa liabilitas keuangan atau, liabilitas non keuangan atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri (contohnya kepemilikan saham yang diterbitkan sebagai pembayaran dalam suatu kombinasi bisnis) dialihkan kepada pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Penerapan pada liabilitas dan instrumen ekuitas milik entitas sendiri dalam pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa:
-       Liabilitas akan tetap terutang, dan tidak akan diselesaikan atau diakhiri pada tanggal pengukuran
-       Instrumen ekuitas milik entitas sendiri akan tetap beredar dan tidak akan dibatalkan atau diakhiri pada tanggal pengukuran
Ketika harga kuotasian untuk pengalihan tidak tersedia, dan item yang identik dimiliki pihak lain sebagai aset, maka pengukuran nilai wajar didasarkan perpektif pelaku pasar yang memiliki item yang identik sebagai aset.
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas yang Tidak Dimiliki Pihak Lain Sebagai Aset
Ketika harga kuotasian untuk pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan item yang identik tidak dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas menggunakan teknik penilaian dari perspektif pelaku pasar yang memiliki liabilitas atau telah menerbitkan klaim atas ekuitas.
Pengukuran nilai wajar liabilitas juga mempertimbangkan risiko wanprestasi (non-performance risk) dan pembatasan yang berpotensi mencegah pengalihan.
Pembatasan yang Mencegah Pengalihan Liabilitas atau Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri
Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali sewaktu-waktu (demand feature) (contohnya giro) adalah tidak kurang dari jumlah yang terutang pada saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama jumlah tersebut dapat disyaratkan untuk dibayar.
Teknik Penilaian
Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar yaitu memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
Tiga teknik penilaian yang digunakan secara luas adalah pendekatan pasar, pendekatan biaya, dan pendekatan pengahasilan.
Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga bid dan harga ask (contohnya input dari pasar dealer), harga dalam bid–ask spread yang paling merepresentasikan nilai wajar dalam keadaan tersebut.
Input yang digunakan dalam pengukuran nilai wajar dikategorikan dalam tiga level hierarki nilai wajar, yaitu:
-       Input level 1, adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran.
-       Input level 2, adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung.
-       Input level 3, adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas.
Pengungkapan
Entitas mengungkapkan informasi yang membantu pengguna laporan keuangan untuk menilai dua hal berikut:
1.    Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang atau tidak berulang dalam laporan posisi keuangan berdasarkan teknik penilaian dan input yang digunakan mengembangkan pengukuran nilai wajar
2.    Dampak dari pengukuran yang menggunakan input level 3 (input yang tidak dapat diobservasi) terhadap laba rugi atau penghasilan komprehensif lain untuk periode tersebut.
Untuk memenuhi tujuan pengungkapan, entitas mempertimbangkan seluruh hal sebagai berikut:
a.    Level detail yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan pengungkapan;
b.    Berapa banyak penekanan yang ditetapkan pada setiap persyaratan;
c.    Berapa banyak penggabungan atau pemisahan yang perlu dilaksanakan; dan
d.   Apakah pengguna laporan keuangan membutuhkan informasi tambahan untuk mengevaluasi kuantitatif yang diungkapkan.
Tanggal Efektif
Entitas disyaratkan untuk menerapkan PSAK 68 pada periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.